Bukan Hanya Aku Yang Menolak Rezeki Itu



Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya dengan judul "Menolak rezeki yang datang cuma sekali". Ya ternyata memang bukan hanya saya yang menolak rezeki tawaran S2 dari kampus tempat saya menyelesaikan S1 tersebut.


Seorang kakak tingkat sekaligus seorang teman, sekarang dia mengabdi dikampus untuk menjadi staff kampus sekaligus menjadi dosen. Sungguh aneh, teman saya ini sedang menjadi dosen dan ditawari untuk melanjutkan pendidikan ke S2 dari kampus, bahkan akan menerima gaji setiap bulannya untuk mencukupi biaya hidupnya selama kuliah, namun sapa nyana ternyata dia sama halnya dengan saya, menolak tawaran tersebut. Namun entah apa alasan dia menolak, saya tidak paham. Saya sempatkan bertanya "Kenapa tidak mengambil beasiswa itu?"dia pun menjawab dengan sigap "Tidak tahun ini, mungkin tahun depan". 

Well, dia sebenarnya sudah lumayan berumur jika dibandingkan dengan saya. Sekali lagi, ini, membuka mata saya bahwa tidak semua orang berpikiran sama, kendati hal tersebut adalah sesuatu yang sekiranya berpihak ke kita, namun keberpihakan tersebut tidak kita inginkan pada saat itu.

0 comments:

Post a Comment